Lukman Hakim Saifuddin sempat disoraki peserta Aksi Bela Palestina 1712 saat berorasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disoraki peserta Aksi Bela Palestina di lapangan Monas, pada Minggu pagi (17/12) saat berorasi.
Lukman terpantau hadir di panggung utama pukul 06.50 WIB. Ia disoraki peserta saat pembawa acara mempersilahkan Lukman untuk maju berorasi.
"Kita persilahkan Menteri Agama Indonesia, Bapak Lukman Hakim Saifuddin untuk menyampaikan orasinya," ujar pembawa acara.
"Huuuuuuuuuu," sorak para peserta aksi.
Saat Lukman baru memulai orasinya dengan mengucapkan salam, peserta kembali menyorakinya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang saya hormati para ulama yang hadir dan para peserta aksi sekalian,"
"Huuuuuu," para peserta aksi kembali menyorakinya.
Melihat hal ini, pembawa acara memotong sebentar orasi Lukman untuk menengkan para peserta.
Massa Aksi Bela Palestina 1712 di Monas. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"Kita sama-sama menghormati simbol negara. Jelas musuh kita jelas. Trump itu musuh kita. Bagaiman mau lanjut? Kita persilakan kembali kepada pak menteri agama untuk melanjutkan," ujar pembawa acara diatas panggung.
Setelah peserta bisa ditenangkan, Lukman langsung bertanya kepada peserta aksi, "Apakah saya bisa melanjutkan?" ujar Lukman kepada peserta aksi.
Setelah itu orasi Lukman diatas panggung aksi bela islam bisa berlanjut hingga selesai tanpa adanya gangguan sorakan dari peserta aksi.
Salah satu peserta aksi, mengatakan bahwa ia ikut menyoraki Menteri Agama saat berorasi karena dinilai tak berpihak pada agama islam. Ia melihat bahwa tak ada peranan keberpihakam menteri agama saat HTI dibubarkan.
"Dia tak ada sikapnya saat HTI dibubarkan tuh," ujar pria yang tak ingin disebutkan namanya.
Selain Lukman, tokoh lain yang hadir dalam aksi ini adalah Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan beberapa tokoh lain.
Aksi kali ini menuntut Presiden AS Donald Trump untuk mencabut kebijakannya terkait pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Aksi ini juga ingin mendukung kemerdekaan Palestina sesuai resolusi PBB. (sur)
Sumber : cnnindonesia.com